Naskahatau lakon harus dibuat terlebih dahulu karena perannya sangat penting dalam sebuah pertunjukan teater. Naskah ini akan memberi batasan kepada sutradara dan pemain serta untuk penyesuaian panggung dan latar. 2. Pemain Pemain adalah orang-orang yang akan memerankan tokoh yang ada dalam naskah. Pemilihan pemain yang sesuai dengan naskah
Naskahlakon pada teater tradisional dituangkan dalam bentuk bedrip atau bagal cerita atau lakon bersifat garis besar dari adegan lakon yang akan di pentaskan. Lakon bersumber dari kisah-kisah roman, kisah 1001 malam (desik), kisah gambaran kehidupan sehari-hari, sejarah, legenda, babad, epos, dst. yang mengakar, tumbuh dan berkembang di tengah
KonsepArtistik Lakon Wabah #TeaterKomaPentasDiSanggar. Perspektif baru lewat media digital dan inovasi pentas di sanggar juga membentuk konsep artistik yang baru. Konsep artistik yang akan dibahas terkait lakon Wabah diantaranya panggung atau pentas, set-dekor-properti, kostum, tata rias, pencahayaan, dan ilustrasi musik. 1. Pentas atau panggung.
StrukturNaskah Lakon Teater. Aristoteles yang membagi naskah menjadi lima bagian besar, yaitu eksposisi (pemaparan), komplikasi, klimaks, anti klimaks atau resolusi, dan konklusi ( catastrope ). Kelima bagian tersebut pada perkembangan kemudian tidak diterapkan secara kaku, tetapi lebih bersifat fungsionalistik. 2).
. Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia 1. Menginterpretasi Naskah Lakon Bila kita akan mempertunjukan naskah lakon tertentu, maka kita harus mengupayakan agar naskah lakon yang kita pertunjukan tidak berjarak dengan penonton. Artinya, penonton dapat menangkap arti dan makna, baik yang tersurat maupun yang tersirat yang kita visualisasikan di dalam pertunjukan. Mengupayakan agar Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern yang akan kita pertunjukan tidak berjarak dengan penonton, berarti kita harus mengenal naskah lakon tersebut terlebih dahulu, kemudian menginterpretasikannya. Misalnya, naskah lakon Mentang-mentang dari New York karya Marcelino Acana Jr dramawan Filipina, terjemahan Tjetje Yusuf yang disadur oleh Noorca Marendra. Naskah lakon tersebut bercerita tentang Bi Atang seorang janda dan anak gadisnya, Ikah, yang berlagak seperti orang kaya, padahal hidupnya pas-pasan. Setting sosial dari cerita Filipina ini sangat mirip dengan setting sosial masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, Noorca Marendra menyadurnya, memindahkan setting peristiwanya ke kampung Jelambar, di wilayah Jakarta Barat. Bahkan, Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern ini setting peristiwanya bisa dipindahkan ke setting peristiwa di Aceh, Batak, Minang, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Timor, Dayak, Banjar, Minahasa, Toraja, Bugis, Makassar, Ternate, Ambon, bahkan di Papua. 2. Mendeskripsikan Naskah Lakon Mentang-mentang dari New York merupakan naskah lakon realis yang menyajikan kewajaran dan bahkan kejadian/peristiwa yang dihadirkan merupakan kenyataan dari hidup sehari-hari. Seluruh kejadian/peristiwa dalam naskah lakon ini berlangsung di rumah Bi Atang yang digambarkan sebagai berikut. “Ruang tamu di rumah keluarga Bi Atang di kampung Jelambar. Pintu depannya di sebelah kanan dan jendela sebelah kiri. Pada bagian kiri pentas ini, ada seperangkat kursi rotan, di sebelah kanan ada radio yang merapat ke dinding belakang. Pada bagian tengah dinding itu ada sebuah pintu yang menghubungkan ruang tamu dengan bagian dalam rumah itu. Pagi hari ketika layar terbuka, terdengar pintu depan diketuk orang. Bi Atang muncul dari pintu tengah sambil melepaskan apronnya dan bersungut-sungut. Bi Atang ini orangnya agak gemuk, jiwanya kuno, tetapi tunduk terhadap kemauan anak perempuannya yang sok modern. Oleh karena itu, maklum kalau baju rumahnya gaya baru. Apronnya berlipat-lipat dan potongan rambutnya yang di “modern”-kan itu tampak lebih tidak patut lagi.” Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern satu babak ini, bercerita tentang Bi Atang dan anak gadisnya, Ikah, yang sok modern. Gaya Ikah membuat kekasih dan teman-teman sepermainannya heran dan tidak lagi mengenalnya sebagai anak Jelambar. Di penghujung cerita, Ikah akhirnya menyadari kekeliruannya. Ceritanya pun berakhir dengan kebahagiaan. Karakter yang ada di dalam naskah lakon ini sebagai berikut. a. Ikah Anak gadis Bi Atang yang sok modern karena pernah menetap selama 10 bulan, 4 hari, 7 jam, dan 20 menit untuk belajar sebagai penata rambut dan kecantikan di Amerika. Ia mengganti namanya menjadi Francesca. Gaya bicaranya dibuat-buat seperti lafal orang Barat. Di rumah ia mengenakan gaun yang mengesankan dihiasi kulit binatang berbulu pada lehernya. Sebelah tangannya mengayun-ayunkan sehelai sapu tangan sutra yang selalu dilambai-lambaikan apabila berjalan atau bicara. Meskipun sudah pulang ke Jelambar, Ikah masih merasa berada di Amerika. b. BI Atang Agak gemuk. Janda yang menurut saja apa yang dikehendaki anak gadisnya, Ikah. Bi Atang didandani dengan dandanan yang norak dan aneh oleh Ikah. Rambutnya dipotong pendek, alis matanya dicukur, kuku dicat, berbedak, dan bergincu, seperti tante girang, sehingga menjadi bahan tertawaan tetangga. Akan tetapi, sebenarnya dia orang baik dan sangat mencintai anak gadisnya, Ikah. Oleh karena itu, dia menurut saja semua yang dikatakan Ikah. Dia tidak mau berselisih dengan Ikah. Bahkan, Ikah menyuruh setiap orang untuk memanggil ibunya dengan sebutan Nyonya Aldilla. c. Anen Kekasih/tunangan Ikah. Seorang insinyur yang cukup perlente, tetetapi dia sudah bertunangan dengan Fatimah. d. Fatimah Anak gadis dari keluarga yang cukup kaya di kampung Jelambar. Ia telah bertunangan dengan Anen. e. Otong Pemuda kampung Jelambar. Teman sepermainan Ikah, Anen, dan Fatimah yang diam-diam mencintai Fatimah. Baca Juga Penyusunan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Naskah Lakon Dari Sebuah Teater Modern Indonesia Improvisasi Dan Karakter Dalam Pemeranan Dari Sebuah Teater Modern Demikian Artikel Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Langkah-Langkah Dan Penulisan Kritik Musik Menerapkan Dalam Nilai Estetis Dari Sebuah Tari Kreasi Jenis Dari Karya Seni Grafis Berdasarkan Teknik Nilai Estestik Dan Menulis Kritik Dalam Seni Teater Latihan Teknik Pemeranan Dalam Seni Teater Modern
Penyusunan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Pertama yang harus kita lakukan adalah Penyusunan Dalam Naskah Lakon Teater Modern memilih dan menentukan tema, yaitu pokok pikiran atau dasar cerita yang akan ditulis. Saat memilih dan menentukan tema, harus mengingat kejadian/ peristiwa yang dalam pertunjukan dinyatakan sebagai laku atau action dan motif, yaitu alasan bagi timbulnya suatu laku atau kejadian/peristiwa. Kejadian/peristiwa dari laku harus diterangkan melalui rangkaian dan totalitas sebab-akibat. Timbulnya motif sebagai dasar laku merupakan keseluruhan dari rangsang dinamis yang menjadi lantaran seseorang mengadakan tanggapan. Dasar timbulnya motif, adalah kecenderungankecenderungan dasar yang dimiliki manusia, kecenderungan untuk dikenal, untuk mengejar kedudukan, dan lain-lain, yang disebabkan oleh keadaan fisik dan status sosialnya. Juga disebabkan oleh sifat-sifat intelektual dan emosionalnya. Setelah memilih dan menentukan jalan cerita yang akan ditulis, langkah selanjutnya adalah merumuskan intisari cerita yang disebut premise. Apabila premise digunakan sebagai dasar ide/ gagasan, kita akan mendapat pola cerita, ke arah mana tujuan cerita yang kita tuangkan dalam bentuk naskah lakon. Apabila kita menyeleweng dari arah yang telah ditentukan, maka kita tidak akan sampai pada tujuan dalam Penyusunan Dalam Naskah Lakon Teater Modern. Sebagaimana yang tersurat dan tersirat di dalam premise. Premise yang kita tentukan akan teruji dan terbukti kebenarannya jika kita sampai pada titik tujuan, titik akhir lakon. Oleh karena itu, kita harus benar-benar yakin akan premise yang telah ditentukan. Jangan menulis sebuah lakon yang premisenya masih kita sangsikan sendiri! Misalnya kita menentukan premise, siapa yang menggali lubang akan terperosok sendiri ke dalamnya. Bagaimana dengan kebenaran premise itu? Yakinkah kita? Nah, kalau kita yakin, kita harus berpegang pada premise itu, sehingga kita akan terhindar dari bahaya kerja yang meraba-raba. Kalau premise yang kita tulis ternyata sama dengan premise naskah lakon tertentu, kita jangan kecil hati karena hasil tulisannya akan berbeda. Pengolahannya pasti akan berbeda dengan naskah lakon yang sudah ada di Penyusunan Dalam Naskah Lakon Teater Modern. Misalnya, naskah lakon “Jayaprana dan Layonsari” dari Bali, premisenya sama dengan naskah lakon tragedi “Romeo & Juliet karya Williams Shakespeare, tetapi kedua naskah lakon tersebut berbeda. Sebagai akhir uraian tentang premise, baiklah kita kemukakan kenyataan bahwa tidak ada lakon yang baik tanpa premise. Oleh karena itu, kita sebutkan beberapa contoh • “MACBETH” karya Williams Shakerpeare Premise “Nafsu angkara murka membinasakan diri sendiri”. • “TARTUFFE” karya Moliere Premise “Siapa menggali lubang untuk orang lain, akan terjerumus sendiri ke dalamnya”. • “RUMAH BONEKA” karya Hendrik Ibsen Premise “Tiada keserasian dalam pernikahan akan mendorong perceraian”. • “DEAD END” karya Sidney Kingsley Premise “Kemiskinan mendorong kejahatan”. • “API” karya Usmar Ismail. Premise “Ambisi angkara membinasakan diri sendiri” Baca Juga Naskah Lakon Dari Sebuah Teater Modern Indonesia Improvisasi Dan Karakter Dalam Pemeranan Dari Sebuah Teater Modern Latihan Teknik Pemeranan Dalam Seni Teater Modern Demikian Artikel Penyusunan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Latihan Bernyanyi Lagu Modern Dengan Gaya Yang Tepat Jenis Irama Dasar Dari Sebuah Seni Musik Barat Kegiatan Evaluasi Dalam Pameran Seni Rupa Jenis - Jenis Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat Pelatihan Pemeran Dalam Rancangan Pementasan
Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia 1. Menginterpretasi Naskah Lakon Bila kita akan mempertunjukan naskah lakon tertentu, maka kita harus mengupayakan agar naskah lakon yang kita pertunjukan tidak berjarak dengan penonton. Artinya, penonton dapat menangkap arti dan makna, baik yang tersurat maupun yang tersirat yang kita visualisasikan di dalam pertunjukan. Mengupayakan agar Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern yang akan kita pertunjukan tidak berjarak dengan penonton, berarti kita harus mengenal naskah lakon tersebut terlebih dahulu, kemudian menginterpretasikannya. Misalnya, naskah lakon Mentang-mentang dari New York karya Marcelino Acana Jr dramawan Filipina, terjemahan Tjetje Yusuf yang disadur oleh Noorca Marendra. Naskah lakon tersebut bercerita tentang Bi Atang seorang janda dan anak gadisnya, Ikah, yang berlagak seperti orang kaya, padahal hidupnya pas-pasan. Setting sosial dari cerita Filipina ini sangat mirip dengan setting sosial masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, Noorca Marendra menyadurnya, memindahkan setting peristiwanya ke kampung Jelambar, di wilayah Jakarta Barat. Bahkan, Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern ini setting peristiwanya bisa dipindahkan ke setting peristiwa di Aceh, Batak, Minang, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Timor, Dayak, Banjar, Minahasa, Toraja, Bugis, Makassar, Ternate, Ambon, bahkan di Papua. 2. Mendeskripsikan Naskah Lakon Mentang-mentang dari New York merupakan naskah lakon realis yang menyajikan kewajaran dan bahkan kejadian/peristiwa yang dihadirkan merupakan kenyataan dari hidup sehari-hari. Seluruh kejadian/peristiwa dalam naskah lakon ini berlangsung di rumah Bi Atang yang digambarkan sebagai berikut. “Ruang tamu di rumah keluarga Bi Atang di kampung Jelambar. Pintu depannya di sebelah kanan dan jendela sebelah kiri. Pada bagian kiri pentas ini, ada seperangkat kursi rotan, di sebelah kanan ada radio yang merapat ke dinding belakang. Pada bagian tengah dinding itu ada sebuah pintu yang menghubungkan ruang tamu dengan bagian dalam rumah itu. Pagi hari ketika layar terbuka, terdengar pintu depan diketuk orang. Bi Atang muncul dari pintu tengah sambil melepaskan apronnya dan bersungut-sungut. Bi Atang ini orangnya agak gemuk, jiwanya kuno, tetapi tunduk terhadap kemauan anak perempuannya yang sok modern. Oleh karena itu, maklum kalau baju rumahnya gaya baru. Apronnya berlipat-lipat dan potongan rambutnya yang di “modern”-kan itu tampak lebih tidak patut lagi.” Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern satu babak ini, bercerita tentang Bi Atang dan anak gadisnya, Ikah, yang sok modern. Gaya Ikah membuat kekasih dan teman-teman sepermainannya heran dan tidak lagi mengenalnya sebagai anak Jelambar. Di penghujung cerita, Ikah akhirnya menyadari kekeliruannya. Ceritanya pun berakhir dengan kebahagiaan. Karakter yang ada di dalam naskah lakon ini sebagai berikut. a. Ikah Anak gadis Bi Atang yang sok modern karena pernah menetap selama 10 bulan, 4 hari, 7 jam, dan 20 menit untuk belajar sebagai penata rambut dan kecantikan di Amerika. Ia mengganti namanya menjadi Francesca. Gaya bicaranya dibuat-buat seperti lafal orang Barat. Di rumah ia mengenakan gaun yang mengesankan dihiasi kulit binatang berbulu pada lehernya. Sebelah tangannya mengayun-ayunkan sehelai sapu tangan sutra yang selalu dilambai-lambaikan apabila berjalan atau bicara. Meskipun sudah pulang ke Jelambar, Ikah masih merasa berada di Amerika. b. BI Atang Agak gemuk. Janda yang menurut saja apa yang dikehendaki anak gadisnya, Ikah. Bi Atang didandani dengan dandanan yang norak dan aneh oleh Ikah. Rambutnya dipotong pendek, alis matanya dicukur, kuku dicat, berbedak, dan bergincu, seperti tante girang, sehingga menjadi bahan tertawaan tetangga. Akan tetapi, sebenarnya dia orang baik dan sangat mencintai anak gadisnya, Ikah. Oleh karena itu, dia menurut saja semua yang dikatakan Ikah. Dia tidak mau berselisih dengan Ikah. Bahkan, Ikah menyuruh setiap orang untuk memanggil ibunya dengan sebutan Nyonya Aldilla. c. Anen Kekasih/tunangan Ikah. Seorang insinyur yang cukup perlente, tetetapi dia sudah bertunangan dengan Fatimah. d. Fatimah Anak gadis dari keluarga yang cukup kaya di kampung Jelambar. Ia telah bertunangan dengan Anen. e. Otong Pemuda kampung Jelambar. Teman sepermainan Ikah, Anen, dan Fatimah yang diam-diam mencintai Fatimah. Baca Juga Penyusunan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Naskah Lakon Dari Sebuah Teater Modern Indonesia Improvisasi Dan Karakter Dalam Pemeranan Dari Sebuah Teater Modern Demikian Artikel Menginterpretasi Dan Mendeskripsikan Dalam Naskah Lakon Teater Modern Indonesia Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Musik Sebagai Simbol Genre Teknik-Teknik Dari Sebuah Pergelaran Teater Latihan Bernyanyi Lagu Modern Dengan Gaya Yang Tepat Berapresiasi Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater Jenis Kritik Dari Sebuah Karya Seni Rupa
terangkan yang dimaksud memodifikasi naskah lakon teater